Monday, May 19, 2008
Meningkatkan trombosit
Akhir april kemaren, Ica kena DBD.
Kaget juga begitu tau klo Ica kena DB.
Tanda-tandanya sama sekali jauh beda dengan tanda-tanda orang kena DB.
waktu itu hari kamis sepulang sekolah, Ica lemes tapi belum panas.
Sampe dirumah, Ica langsung bobo siang. Bangun bobo siang, badannya langsung anget, sekitar 38 derajat. Panasnya berlanjut sampe jumat siang sebelum waktu sholat jum'at.
Abis itu panasnya ngga muncul-muncul lagi.
tapi badan Ica lemes banget, seharian cuman tiduran di kamar sampe hari sabtu. Bangun dari tempat tidur cuman buat pipis. Trus Ica juga mengeluh mual, ngga ada makan yang masuk karena setiap masuk pasti keluar lagi.
Waktu ditanya katanya badannya lemes, sakit semua.
Dugaan mama waktu itu adalah cikumunya.
Hari senin baru periksa ke KF Bubat dan langsung cek dara. waktu itu tromositnya 155.000 padahal batasnya 150.000
Sama dokter harus cek ualng lagi besok paginya.
Sampe rumah, langsung mama cekokin Ica pake sari kurma, jus jambu merah ama teh angkak. Ketiganya obat tradisional untuk meningkatkan trombosit.
Keesokan harinya Ica periksa, trombositnya turun 1000. tapi karena udah masuk hari ke-6 jadi udah ngga perlu dikuatirkan walaupun masih tetep harus dikontrol.
Alhamdulillah sekarang udah mulai aktifitas lagi setelah kurang lebih 10hari ngga masuk sekolah :D
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 7:43 AM | Permalink | 1 Comments:

Leave a Comment

1 comments
Friday, July 13, 2007
Deteksi dini DBD & Tipus
Berawal dari kejadian hari senin kemaren, Barru panas udah 3 hari dan ngga reda-reda...akhirnya saya mengumpulkan bermacam-macam resource tentang DBD & tipus. Karena begitu Barru panasnya udah sampe di hari ke-4, pikiran saya udah langsung mengarah ke DBD ato tipus. Takuttttt banget rasanya untuk kepikiran kesana, tapi ya gimana, kita harus siap-siap kalo saja diagnosa dokter mengarah ke sana.
Alhamdulillah, Barru untuk sementara aman dari gejala DBD, karena trombositnya normal. tapi Barru belum bebas dari diagnosa tipus, karena kalo sampe hari sabtu nanti ternyata Barru masih panas juga, kita terpaksa harus lakukan tes widal untuk mengetahui dengan jelas apakah tipus atau bukan.

Ada beberapa tanda-tanda yang harus kita waspadai jika seseorang yang dekat dengan kita udah mengalami panas sampe 4 hari....

Kenali Gejalanya
Gejala demam berdarah dengue memang tidak jelas, bahkan hampir menyerupai dengan gejala demam karena infeksi lain, seperti flu atau tifus. Perbedaannya, pada flu biasanya disertai batuk dan pilek sedang demam berdarah tidak, kecuali apabila penderita juga mengalami infeksi virus flu bersamaan. Demam tifus biasanya disertai denyut nadi yang melemah, sedang demam berdarah diiringi gerak nadi yang lebih cepat dari normal. Apabila sampai dua hari demam masih berlanjut, harus segera diadakan pemeriksaan tes darah untuk melihat kadar trombositnya.

Bagaimana agar DBD khususnya pada anak dapat diketahui secara dini? Tanda bahaya apakah yang harus dicurigai agar tidak terjadi keterlambatan?

Masyarakat awam, bahkan seorang dokter yang ahli pun kadang sulit mendeteksi lebih awal diagnosis DBD. Gejala awal DBD tidak khas, hampir semua infeksi akut pada awal penyakitnya menyerupai DBD. Gejala khas seperti perdarahan pada kulit atau tanda perdarahan lainnya kadang terjadi hanya di akhir periode penyakit. Tragisnya bila penyakit ini terlambat didiagnosis, maka kondisi penderita sulit diselamatkan.

Perjalanan penyakitnya sangat cepat, dalam beberapa hari bahkan dalam hitungan jam penderita bisa masuk dalam keadaan kritis. Untuk menghindari keterlambatan diagnosis DBD, perlu diketahui deteksi dini dan tanda bahaya DBD.

Dalam beberapa hari bahkan dalam hitungan jam penderita bisa masuk dalam keadaan kritis. Kecemasan semakin meningkat, bila saat ini anaknya mengalami panas badan apa pun penyebabnya. Pikiran pertama yang muncul di kepala adalah apakah dia menderita demam DBD?

Mekanisme Terjadinya Penyakit

Virus dengue penyebab DBD termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali, yaitu 35-45 nm. Virus tersebut memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang menembus kulit. Setelah itu disusul oleh periode tenang selama kurang lebih empat hari, saat virus melakukan replikasi secara cepat dalam tubuh manusia.

Apabila jumlah virus sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah (viraemia). Pada saat ini manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas. Dengan adanya virus dengue dalam tubuh manusia, tubuh akan memberi reaksi. Bentuk reaksi tubuh terhadap virus ini antara manusia yang satu dan manusia yang lain dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit.

Pada prinsipnya, bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue melalui beberapa tahapan.

Bentuk reaksi pertama adalah terjadi netralisasi virus dan disusul dengan mengendapkan bentuk netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash).

Bentuk reaksi kedua terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.

Bentuk reaksi ketiga terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura.

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis infeksi dengue ditandai gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh tubuh, ruam dan perdarahan. Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini timbulnya mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40 derajat Celcius) dan dapat disertai menggigil. Demam ini hanya berlangsung sekitar lima hari. Pada saat demamnya berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak (lysis), dan disertai dengan berkeringat banyak. Saat itu anak tampak agak loyo.

Kadang-kadang dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari itu sempat turun di tengahnya menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh (gambaran kurva panas sebagai punggung unta).

Gejala panas pada penderita infeksi virus dengue akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan adalah nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung, dan nyeri pada bola mata yang semakin meningkat apabila digerakkan. Karena adanya gejala nyeri ini, di kalangan masyarakat awam ada istilah flu tulang. Dengan sembuhnya penderita gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh ini juga akan hilang.

Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini dapat timbul pada saat awal panas yang berupa flushing, yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam tersebut hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan dan kaki. Yang terakhir ini biasanya timbul setelah panas turun atau setelah hari ke-5.

Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan ini muncul setelah dilakukan tes tourniquet.

Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), perdarahan agak besar di kulit (echimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan yang masif yang dapat berakhir pada kematian. Demam Berdarah Dengue versus Demam Dengue

Penyakit DBD adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia. Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa “Demam Dengue(DD)” atau “Demam Berdarah Dengue (DBD)”.

DD tidak membahayakan atau tidak mengancam jiwa seperti DBD. Biasanya kasus seperti ini sering diistilahkan masyarakat awam sebagai gejala demam berdarah. DD tidak akan berubah menjadi DBD. Jadi, pendapat yang mengatakan bahwa bila penanganan tidak baik dan terlambat akan DD akan menjadi DBD tidak benar.

Masyarakat awam sulit membedakan DD dan DBD, karena hanya diketahui dokter berdasarkan pemeriksaan darah dan keadaan klinis penderita. Secara klinis yang membedakan adalah pada DBD terjadi reaksi keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah keluar dan masuk ke dalam rongga perut dan rongga selaput paru.

Fenomena ini apabila tidak segera ditanggulangi dapat mempengaruhi manifestasi gejala perdarahan menjadi sangat masif. Dalam praktik kedokteran sering kali membuat seorang dokter terpaksa memberikan transfusi darah dalam jumlah cukup banyak.

Gejala klinis DBD dan DD hampir sama, yaitu panas tinggi, perdarahan, trombosit menurun dan pemeriksaan serologi IgG atau IgM positif. Pada DBD trombosit yang menurun sangat drastis hingga kurang dari 90.000, perdarahan yang terjadi lebih berat dan dapat disertai sesak napas karena adanya cairan di rongga paru (efusi pleura) Deteksi Dini Penyakit DBD

Deteksi dini DBD perlu diketahui karena bila terjadi keterlambatan penyakit ini sangat fatal. Gejala awal penyakit ini hampir sama dengan penyakit infeksi virus lainnya. Tetapi ada beberapa karakteristik klinis yang bisa diamati untuk mencurigai penyakit DBD.

Beberapa gejala yang diwaspadai adalah bila panas yang timbulnya mendadak, langsung tinggi di atas 39 derajat C. Begitu mendadaknya, sering kali dalam praktik sehari-hari kita mendengar cerita ibu bahwa pada saat melepas putranya berangkat sekolah dalam keadaan sehat walafiat, tetapi pada saat pulang putranya sudah mengeluh panas dan ternyata panasnya langsung tinggi.

Pada saat anak mulai panas ini biasanya sudah tidak mau bermain. Biasanya hari ke tiga panas sedikit menurun namun hari ke IV dan ke V meningkat lagi akhirnya hari ke VI panas tidak meningkat lagi. Selain itu bila panas tidak disertai batuk, pilek dan sakit tenggorokan dan di lingkungan rumah tidak ada yang menderita penyakit flu kita harus mewaspadai.

Harus waspada juga bila dalam beberapa waktu terakhir di sekitar rumah ada yang mengalami penyakit DBD. Atau, dalam waktu dekat sebelumnya pernah ada fogging (pengasapan) , karena kalau ada fogging biasanya ada penderita DBD di sekitarnya.

Gejala khas yang terjadi biasanya anak tampak lemas, loyo, tidak mau bermain di bawah, minta gendong dan tidur terus menerus sepanjang hari. Bila lemasnya hanya saat panas tinggi, tetapi begitu panas turun anak aktif lagi biasanya tidak harus dikawatirkan dan merupakan hal yang wajar. Tanda Bahaya

Tanda bahaya yang harus diketahui pada penyakit DBD adalah tanda perdarahan kulit (bintik merah), hidung, gusi atau berak darah warna kehitaman dan berbau. Tanda bahaya lainnya adalah bila panas yang berangsur dingin, tetapi anak tampak loyo dan pada perabaan dirasakan ujung-ujung tangan atau kaki dingin. Gejala yang dingin ini sering dianggap anak telah sembuh, padahal merupakan tanda bahaya. Kondisi tersebut mengakibatkan orangtua tidak segera membawa putra mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tanda bahaya lain yang menyertai adalah penampilan anak tampak sangat gelisah, kesadarannya menurun, kejang dan napas sesak. Pada keadaan tersebut penderita harus segera dibawa ke dokter, bila terlambat akan menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti syok, perdarahan kepala, perdarahan hebat di seluruh tubuh (DIC) atau gangguan fungsi otot jantung. Dalam keadaan ini penderita biasanya sulit untuk diselamatkan.

Seringkali orang tua disalahkan oleh dokter karena keterlambatan membawa ke dokter. Orangtua sering menolak pendapat ini karena sejak hari pertama dan ke dua panas anak selalu kontrol ke dokter. Tetapi panas hari ke I – II tidak bisa terdeteksi gejala demam berdarah dan tidak ada penanganan secara khusus.

Manifestasi berbahaya biasanya justru timbul pada panas hari ke III – V. Keterlambatan penanganan yang terjadi justru saat periode tersebut. Bila terjadi maka jangan ditunda saat itu juga harus segera ke dokter atau ke rumah sakit terdekat. Jadi monitor tanda bahaya itu justru harus dilakukan saat panas hari ke III – V. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis DBD adalah pemeriksaan darah atau sering diistilahkan pemeriksaan darah lengkap. Gambaran hasil laboratorium yang khas adalah terjadi peningkatan kadar hemoglobin (Hb) dan peningkatan hematokrit (HCT) disertai penurunan trombosit kurang dari 150.000 Perubahan tersebut biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5 panas.

Pemeriksaan darah pada hari pertama atau kedua panas tidak bermanfaat dan malah menyesatkan karena hasilnya masih dalam normal, tetapi belum menyingkirkan penyakit DBD. Dalam perjalanannya trombosit akan terus menurun pada hari ke-3, ke-4, dan hari ke-5, sementara pada hari ke-6 dan selanjutnya akan meningkat terus kembali ke nilai normal.

Peningkatan jumlah trombosit setelah hari ke-6 inilah mungkin yang sering dianggap karena pengaruh pemberian jambu biji. Biasanya setelah hari ke-6 jumlah trombosit di atas 50.000, bila tidak disertai komplikasi penderita diperbolehkan pulang.

Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan adalah pemeriksaan serologi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM). Pemeriksaan ini selain tidak spesifik tetapi juga harganya relatif mahal. Pada keadaan manifestasi klinis dan hasil laboratorium sudah jelas pemeriksaan ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pada kasus yang tidak jelas mungkin pemeriksaan ini sering membantu menunjang menegakkan diagnosis DBD.

Hal lain yang sering dijumpai penderita DBD didiagnosis sebagai sebagai penyakit tifus. Pada penderita DBD sering ditemukan juga peningkatan hasil Widal. Pemeriksaan Widal adalah identifikasi antibodi tubuh terhadap penyakit demam tiphoid (tifus). Kejadian seperti inilah yang menimbulkan kerancuan diagnosis DBD.

Padahal pada penyakit demam tiphoid pada minggu awal panas biasanya malah tidak terdeteksi peningkatan titer Widal tersebut. Bila hasil pemeriksaan widal meningkat tinggi pada awal minggu pertama, tidak harus dicurigai sebagai penyakit tifus. Sebaiknya, pemeriksaan Widal dilakukan menjelang akhir minggu pertama panas atau awal minggu ke dua panas. Prinsip Pengobatan DBD

Secara medis sebenarnya tidak ada pengobatan secara khusus pada penderita DBD. Penyakit ini adalah self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri. Prinsip pengobatan secara umum adalah pemberian cairan berupa elektrolit (khususnya natrium) dan glukosa.

Pemberian minum yang mengandung elektrolit dan glukosa, seperti air buah atau minuman lain yang manis, dapat membantu mengatasi kekurangan cairan pada penderita DBD. Sampai pada saat ini belum ada penelitian secara klinis yang membuktikan bahwa pemberian jambu biji kepada penderita DBD dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.


Penyakit yang sering berkaitan dengan Demam ?
Penyakit infeksi seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lain merupakan contoh penyakit yang sering mempunyai gejala demam.

DEMAM DENGUE dan DEMAM BERDARAH DENGUE

Penyebab : virus Dengue

Penularan : melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus

Gejala Demam Dengue :
bervariasi tergantung umur penderita
pada bayi dan anak kecil, demam tidak spesifik dengan bintik merah pada
kulit
pada anak yang lebih besar dan dewasa, umumnya terjadi demam tinggi
mendadak, sakit kepala, nyeri belakang mata, nyeri otot & sendi, ruam,
serta dapat timbul perdarahan kulit. Biasanya ditemukan sel darah putih &
trombositnya menurun.

Gejala Demam Berdarah Dengue : mirip dengan Demam Dengue namun disertai kecenderungan perdarahan
Pemeriksaan laboratorium : Hematologi Rutin, Anti Dengue IgG & IgM

PENYAKIT TIFUS

* Penyebab : bakteri Salmonella typhi
* Penularan : melalui makanan/minuman yang terkontaminasi
* Gejala Tifus : tidak enak badan, demam, sakit perut, sakit kulit tidak menetap, pembesaran limpa, jumlah sel darah putih normal atau rendah, dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yaitu perdarahan dan luka pada usus
* Pemeriksaan laboratorium : Widal & Gal Kultur

MALARIA

Penyebab : parasit plasmodium
Penularan : melalui gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit
Gejala Malaria : menggigil, demam > 37,5 - 40 oC (pola demam periodik berhubungan
dengan tipe malaria), berkeringat, sering disertai sakit kepala, mual, muntah,
kadang-kadang diare dan nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa, terdapat
pembesaran limpa dan hati, dll
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan malaria


Hepatitis

Penyebab : virus hepatitis (sebagian besar)
Penularan : melalui suntikan, tato, tusukan jarum, makanan/minuman yang
terkontaminasi, kegiatan seksual, dll
Gejala hepatitis : sering tidak disadari, dpat berupa demam, kurangnya nafsu
makan, mual, muntah, kembung, warna urine menjadi kuning tua seperti air teh,
mata kuning, dll
Pemeriksaan laboratorium : GOT, GPT, penanda virus hepatitis, dll

Infeksi pada ginjal/saluran urine

Pemeriksaan laboratorium : Urine Rutin

Penanda infeksi secara umum : CRP
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 9:45 AM | Permalink | 4 Comments:

Leave a Comment

4 comments
Tuesday, January 9, 2007
Jambu Biji / Jambu Klutuk
JAMBU KLUTUK
(Psidium guajava Linn.)
Latin : Psidium guajava Linn.
Indonesia : Jambu Klutuk / Jambu Biji
English : Guava

Suku : Myrtaceae
Uraian Tumbuhan :
Jambu klutuk biasa ditanam di halaman dan ladang-ladang sampai pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut sebagai tanaman buah-buahan. Tanaman perdu ini memiliki banyak cabang dan ranting. Tingginya sekitar 12 m. Daunnya berbentuk bulat telur, kasar dan kusam. Batangnya keras. Bunganya kecil-kecil, berwarna putih. Buahnya yang sudah masak berwarna hijau kekuningan, sedangkan daging buahnya mengandung banyak biji. Ada juga yang tidak berbiji (sukun).

Kandungan & Manfaat :
Daunnya mengandung tanin yang bersifat astringent yang bermanfaat sebagai anti diare dan mengurangi kontraksi usus sehingga menghentikan diare. Daunnya mengandung minyak atsiri (zat avikularin dan guaijaverin yang sifatnya anti bakteri), damar, garam mineral dan zat samak (psiditanin) . Buah jambu klutuk banyak mengandung vitamin C sehingga membantu penyembuhan penyakit. Selain itu buahnya juga mengandung zat-zat : asam amino (triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A dan B1. Kandungan pektinnya dapat menurunkan kolesterol.

Kegunaan:
1. Disentri
2. Sakit maag
3. Luka
4. Sariawan
5. Sakit kulit
6. Perut kembung pada anak
7. Diare
8. Diabetes
9. Beser (sering buang air kecil)
10.Keputihan (daun, kulit dan akarnya)

** Pengalaman : untuk obat diare, daun jambu biji yang muda *pupus2nya* direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum. Atau pernah juga saya makan langsung pupus daun jambu klutuk, digigit2 walaupun rasanya kurang enak...:D
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 3:21 PM | Permalink | 3 Comments:

Leave a Comment

3 comments
Wednesday, January 3, 2007
Yang anget2 di sore yang dingin
Akhir-akhir ini udara Bandung duinginnn banget...
Anginnya kenceng & ngga enak di badan...
Kebiasaan kami kalo sore2 dingin gini suka bikin jahe panas nih...
Caranya :
- Siapkan jahe secukupnya (sesuai selera)
- Bakar jahe si tas api sampai tercium bau harum
- Kupas kulit jahe yang gosong & geprek
- Rebus dengan air secukupnya, tambahkan gula merah
- Siap dihidangkan panas2...

Hmmmmm harum baunya.....hihi sayan gngga ada gambarnya :D
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 6:03 PM | Permalink | 1 Comments:

Leave a Comment

1 comments
Wednesday, December 13, 2006
Obat batuk pilek
Kadang-kadang kalo anak kecil tuh suka banget yang namanya sakit batuk pilek...
sering itu...:(. Itu pasti udah bikin binun ortu-nya...apalagi klo anaknya masih di bawah 1thn...wahh udah dehh....:((...Begadang teyuss....karena anak pasti ngga bisa tidur...hidung mamfet lah.., batuk2 teyus lah...pokoknya si anak ngga bisa tidur...mama-nya sama...:D.

Kalo Ica ma Barru batuk pilek, biasanya saya ngga langsung bawa dokter trus dikasih obat..engga, karena ntar paling2 bakalan dikasih antibiotik *biasanya sih..*.
Takut juga euy..klo anak2 sering dikasih antibiotik..ntar malahan cepet gampang sakit lagi...

Makanya saya mending pake cara tradisional ajah dehh ...yang aman...;).

Caranya :
- Ambil bunga belimbing sayur *ato orang jawa bilang blimbing wuluh* secukupnya *sekitar 1 genggam lah..*
- Dikukus dengan ditambah gula batu sedikitttt ajah, biar ngga terlalu manis.
- Diminumkan ke anak pagi & sore/malem.

Kalo engga :
- Ambil kencur *bahasa jawa kayaknya deh* secukupnya, parut.
- Peras parutan kencur *ngga usah dikasih air*, sisihkan air perasannya.
- Diminumkan ke anak secukupnya dengan ditambah madu.

Buat Ica & Barru obat itu manjur smua...
Buat Ica & Barru, yang paling cepet manjurnya yang kencur + madu. cuma 2xminum, udah berkurang, apalagi batuknya. walaupun masih pilek2 dikit, tapi tidurnya udah ngga terganggu & anak bisa istirahat. Jadi bisa mendukung proses penyembuhan...

Semoga bermanfaat...;)
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 2:04 PM | Permalink | 2 Comments:

Leave a Comment

2 comments
Tuesday, December 12, 2006
Obat Bisulan...
Jadi inget..lebaran kemaren waktu kita smua pulang ke jawa...
Waktu itu adik Barru sempet bisulan di kepala *kalo orang jawa bilang udun..*
sempet bingung juga..waduhh bisul kok di kepala..:-O.
Takut juga pas nyisir rambut nya..
Trus cari2 obatnya, ternyata ada obat bisul alami...yaitu dari kentang...

Caranya :
- Ambil kentang secukupnya, kupas.
- Kemudian kentang tersebut diparut
- Oleskan parutan kentang itu ke bisul *hehe kl orang jawa bilang di-bobog-in pake kentang*

Btw saya sempet mikir juga sih,kok kentang ya? :-/
Setelah dipikir2..mungkin kentang itu sifatnya dingin, jadi bisa "mendinginkan" bisul..*apa coba ya? es kalee..*

Tapi emang bener manjur kok...
Silakan mencoba *bagi ang bisulan aja ya...:D*
 
posted by Keluarga Gunawan - Rani at 3:41 PM | Permalink | 3 Comments:

Leave a Comment

3 comments